Materi IPA: Sistem Ekskresi pada Manusia

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:

  • Mengetahui bagian-bagian dari sistem ekskresi manusia.
  • Memahami fungsi masing-masing organ sistem ekskresi.
  • Mengidentifikasi berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem ekskresi.
  • Menjelaskan peranan sistem ekskresi bagi tubuh manusia.

Peta Konsep

Sistem Ekskresi Manusia

  • Ginjal
    • Struktur: Korteks, Medula, Pelvis Ginjal, Nefron (Glomerulus, Kapsul Bowman, Tubulus Kontortus Proksimal, Lengkung Henle, Tubulus Kontortus Distal, Tubulus Kolektivus)
    • Fungsi: Pembentukan urine (filtrasi, reabsorpsi, augmentasi)
  • Kulit
    • Struktur: Epidermis, Dermis (Kelenjar Keringat, Pembuluh Darah, Rambut)
    • Fungsi: Mengeluarkan keringat, pengatur suhu tubuh
  • Paru-paru
    • Struktur: Bronkus, Bronkiolus, Alveolus
    • Fungsi: Mengeluarkan karbon dioksida dan uap air
  • Hati
    • Struktur: Lobulus hati, Pembuluh darah (Vena porta, Arteri hepatika)
    • Fungsi: Menguraikan sel darah merah tua, menghasilkan urea, menetralkan racun

Detail Materi

1. Ginjal

Ginjal adalah organ utama dalam sistem ekskresi yang berfungsi menyaring darah untuk membuang limbah metabolik dan kelebihan air, menghasilkan urine.

  • Struktur Ginjal:
    • Korteks: Bagian terluar ginjal tempat glomerulus dan sebagian tubulus berada.
    • Medula: Bagian tengah ginjal yang tersusun atas piramida ginjal (berisi lengkung Henle dan tubulus kolektivus).
    • Pelvis Ginjal: Rongga di bagian dalam ginjal yang mengumpulkan urine sebelum dialirkan ke ureter.
    • Nefron: Unit fungsional terkecil ginjal, terdiri dari:
      • Glomerulus: Jaringan kapiler tempat filtrasi darah awal.
      • Kapsul Bowman: Selubung yang mengelilingi glomerulus.
      • Tubulus Kontortus Proksimal: Tempat sebagian besar reabsorpsi zat penting terjadi.
      • Lengkung Henle: Berperan dalam pengaturan konsentrasi urine.
      • Tubulus Kontortus Distal: Tempat reabsorpsi dan sekresi lanjut.
      • Tubulus Kolektivus: Mengumpulkan urine dari beberapa nefron.
  • Proses Pembentukan Urine:

1. Filtrasi (Penyaringan): Terjadi di glomerulus dan kapsul Bowman. Darah disaring menghasilkan filtrat glomerulus (urine primer) yang mengandung air, garam, glukosa, asam amino, dan urea.

2. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali): Terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus kontortus distal. Zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh (glukosa, asam amino, sebagian air dan garam) diserap kembali ke dalam darah. Hasilnya adalah filtrat tubulus (urine sekunder).

3. Augmentasi (Pengumpulan dan Pengeluaran): Terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus. Zat sisa seperti urea, asam urat, dan kreatinin ditambahkan ke urine. Urine yang terbentuk kemudian mengalir ke pelvis ginjal, ureter, kandung kemih, dan dikeluarkan melalui uretra.


2. Kulit

Kulit adalah organ terbesar tubuh yang memiliki fungsi ekskresi dengan mengeluarkan keringat.

  • Struktur Kulit yang Berperan dalam Ekskresi:
    • Kelenjar Keringat: Terdapat di lapisan dermis, menghasilkan keringat yang mengandung air, garam, urea, dan amonia.
  • Fungsi Ekskresi Kulit:
    • Mengeluarkan zat sisa berupa keringat.
    • Berperan dalam pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui penguapan keringat.

3. Paru-paru

Paru-paru merupakan organ pernapasan yang juga berfungsi sebagai organ ekskresi dengan mengeluarkan gas sisa metabolisme.

  • Fungsi Ekskresi Paru-paru:
    • Mengeluarkan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil respirasi seluler.
    • Mengeluarkan uap air (H2O).

4. Hati

Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh yang memiliki berbagai fungsi, termasuk fungsi ekskresi.

  • Fungsi Ekskresi Hati:
    • Menguraikan sel darah merah tua: Hati menguraikan hemoglobin dari sel darah merah tua menjadi bilirubin dan biliverdin, yang kemudian dibuang melalui empedu dan feses.
    • Menghasilkan urea: Hati mengubah amonia (zat beracun hasil metabolisme protein) menjadi urea yang kurang beracun, kemudian urea ini dibawa ke ginjal untuk dikeluarkan.
    • Menetralkan racun: Hati mengubah berbagai zat berbahaya atau racun menjadi zat yang kurang berbahaya agar dapat dikeluarkan dari tubuh.

Peranan Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi sangat vital bagi tubuh karena:

  • Membuang zat sisa metabolisme: Jika tidak dibuang, zat sisa ini dapat bersifat racun dan merusak sel serta organ tubuh.
  • Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit: Ginjal berperan penting dalam mengatur volume air dan konsentrasi garam dalam tubuh.
  • Mengatur pH darah: Ginjal membantu menjaga keseimbangan asam-basa dalam darah.

Mengatur tekanan darah: Ginjal menghasilkan hormon yang berperan dalam pengaturan tekanan darah.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar