Pengumuman Kelulusan SMP Negeri 6 Tejakula Tahun 2025/2026
Pengumuman Kelulusan Akan Tampil Dalam
0
Hari0
Jam0
Menit0
DetikHarap menunggu hingga waktu pengumuman resmi dimulai...
Usaha dan perbuatan baik akan mendatangkan hasil yang baik pula. Sebaliknya, perbuatan buruk akan mendatangkan akibat yang buruk.
Kesulitan atau penderitaan yang dialami sekarang akan terbayar dengan kebahagiaan di masa depan.
Jangan pernah membatasi diri dalam meraih impian. Semakin tinggi cita-cita, semakin besar usaha yang akan dilakukan.
Jika tidak ada cara yang terbaik, gunakan cara lain yang ada. Tetaplah berusaha mencapai tujuan dengan cara apapun yang memungkinkan.
Kemampuan akan muncul jika terus menerus dilatih dan dilakukan.
Harap menunggu hingga waktu pengumuman resmi dimulai...
Kesuksesan anak dalam menempuh pendidikan bukan murni tanggung jawab sekolah. Hal itu berarti orang tua tidak boleh memasrahkan begitu saja pendidikan dan pengasuhan buah hatinya ke sekolah. Sinergi semua pihak untuk menyukseskan pendidikan dan pengasuhan anak mutlak diperlukan. Tegasnya, dalam mendidik anak-anak agar menjadi generasi emas yang berkarakter, pasti diperlukan keterlibatan banyak pihak.
Pada konteks itulah, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memopulerkan istilah catur pusat pendidikan. catur pusat pendidikan merupakan pengembangan dari konsep tripusat atau trisentra pendidikan. Konsep trisentra pendidikan merujuk pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Bapak Pendidikan Nasional itu mengemukakan, ”Di dalam hidupnya anak-anak memiliki tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya, yaitu alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan pemuda”.
Dari pemikiran Ki Hajar itulah, selanjutnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengenalkan istilah Tripusat Pendidikan yang meliputi: pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan masyarakat.
Keberadaan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam pendidikan dan pengasuhan anak. Tiga entitas tersebut turut melahirkan sistem pendidikan dalam berbagai bentuk, yakni formal, nonformal, dan informal.
Dengan mempertimbangkan perkembangan era digital saat ini, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menambahkan satu lagi pusat pendidikan, yaitu media. Menurutnya, posisi media sangat penting menjadi bagian dari pilar pendidikan dan pengasuhan anak.
Apalagi, faktanya, anak-anak kini telah menjadi bagian dari masyarakat virtual (virtual community). Anak-anak juga lebih banyak berkomunikasi melalui dunia maya dengan teman sebayanya.
Menurut hasil riset Medcom.id, pada kurun 2019–2020, lebih dari 98 persen kelompok milenial dan generasi Z mengakses internet. Hanya 4–8 persen generasi milenial yang masih membaca media cetak.
Lebih dari 79 persen generasi milenial menonton televisi melalui livestreaming. Data itu menunjukkan bahwa ketergantungan anak-anak terhadap media sosial (medsos) sungguh luar biasa. Bahkan, sebagian dari mereka berprinsip: no gadget no life.
Baca Juga: Cara Download Video Viral
Catur pusat pendidikan yang pertama adalah keluarga. Penting disadari bahwa institusi yang pertama dan terutama dalam pendidikan anak sejatinya adalah keluarga. Di dalam institusi keluarga itu, yang menjadi pendidik dan pengasuh terbaik tentu saja adalah orang tua. Kedua orang tua idealnya menjadi role model keteladanan bagi buah hatinya. Begitu pentingnya posisi orang tua dalam pendidikan dan pengasuhan anak, rumah atau keluarga dikatakan sebagai madrasah yang terutama.
Hal itu sejalan dengan pernyataan hikmah: al-bait madrasatul ula (keluarga merupakan institusi pendidikan yang pertama). Lebih spesifik lagi dikatakan: al-umm madrasatul ula (ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya).
Dengan potensi yang dianugerahkan Allah SWT, seorang ibu seharusnya menjadi pendidik dan pengasuh yang terutama. Pernyataan lain mengatakan: Al-umm madrasatul ula wal abu mudiruha (ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya dan ayah merupakan kepala sekolahnya).
Tatkala anak berada di lingkungan keluarga, orang tua seharusnya tampil sebagai pendidik dan pengasuh bagi buah hatinya. Penting ditegaskan bahwa peran orang tua dalam pendidikan dan pengasuhan anak tidak akan pernah tergantikan.
Persoalannya, bagaimana dengan anak-anak yang tidak memperoleh pendidikan dan pengasuhan yang memadai dari orang tua biologisnya?
Dalam kondisi itu, peran keluarga besar (extended family) menjadi sangat penting. Keluarga besar penting hadir untuk mendampingi pendidikan anak-anak agar tidak salah asuh dan tersesat jalan.
Catur pusat pendidikan yang kedua adalah sekolah. Bagi sebagian besar orang tua, sekolah benar- benar menjadi tumpuan pendidikan anak. Harapan itu terutama dirasakan keluarga yang belum berpendidikan baik (well educated).
Ada juga keluarga yang merasa belum mampu mendidik dan mengasuh anak dengan baik karena sibuk bekerja. Termasuk anak-anak yang lahir dari keluarga bermasalah (broken home). Dalam kondisi itu, sekolah harus menjadi rumah kedua yang ramah bagi anak-anak.
Keinginan tersebut sejalan dengan tagline ”Senang Belajar di Rumah Kedua”. Dengan begitu, sekolah harus menjadi tempat yang ramah, nyaman, dan menyenangkan untuk menyemai nilai- nilai karakter anak.
Untuk menjadikan sekolah sebagai rumah kedua, penting diimplementasikan konsep pendidikan ramah anak (child friendly education). Tetapi, harus disadari, implementasi konsep pendidikan ramah anak membutuhkan komitmen guru.
Guru harus tampil sebagai pendidik yang mendampingi anak-anak dengan sepenuh hati. Bahkan, guru juga dituntut untuk berperan sebagai orang tua sekaligus sahabat bagi anak-anak. Bukan
sekadar mengajar berbagai ilmu pengetahuan, guru dan ekosistem pendidikan juga penting menjadi teladan kehidupan (living example) bagi anak-anak.
Catur pusat pendidikan yang ketiga adalah masyarakat. Pengertian masyarakat dapat dipahami berbagai kelompok (stakeholders) yang peduli dengan pengembangan pendidikan.
Mereka berasal dari pegiat pendidikan, komite sekolah, ikatan wali murid, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), komunitas seni dan budaya, organisasi profesi pendidikan, pondok pesantren, organisasi kemasyarakatan (ormas), dan tokoh-tokoh informal yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Berbagai komunitas itu penting untuk membantu dalam pengembangan lembaga pendidikan.
Catur pusat yang keempat adalah media. Perkembangan berbagai jenis media dengan semua dampak positif dan negatifnya tidak mungkin lagi dihindari. Anak-anak juga tidak mungkin diminta untuk kembali menjalani kehidupan seperti era tradisional. Lalu, mereka diminta untuk tidak menggunakan medsos sama sekali.
Yang dapat dilakukan
adalah mendampingi anak-anak dalam menggunakan medsos. Penting ditanamkan kesadaran pada anak-anak untuk
menggunakan medsos secara
positif, kritis, rasional, dan bertanggung jawab.
Anak-anak juga perlu diberi pengetahuan tentang era post truth. Era post truth merujuk pada kondisi yang banyak diwarnai peredaran berita-berita bohong (hoaks). Bahkan, menurut Haryatmoko (2021), berita-berita bohong itu layaknya anak kandung era post truth. Pada era post truth, ukuran kebenaran tidak didasarkan pada data atau fakta. Ukuran kebenaran lebih banyak bersandar pada opini.
Hukum yang tak terelakkan pada era post truth itu mengatakan bahwa kebohongan yang diberitakan secara terus-menerus akan dipersepsi sebagai sebuah kebenaran. Dalam kondisi tersebut, yang dipentingkan adalah kemampuan untuk memilah dan memilih mana berita yang bohong dan mana berita yang benar.
Jika keterampilan itu dimiliki, medsos justru dapat dijadikan media mendidik dan mengasuh anak- anak agar menjadi generasi emas yang berkarakter.
Dengan mempertimbangkan begitu pentingnya posisi media, pemikiran mendikdasmen terasa sangat relevan. Karena itulah, sinergi catur pusat pendidikan menjadi sebuah keniscayaan.
Melalui sinergi catur pusat pendidikan, proses tumbuh kembang anak akan terkawal dengan baik (child wellbeing). Program apa pun akan sukses jika pimpinan sekolah mampu mengolaborasikan empat pilar penting dalam catur pusat pendidikan.
Sekolah tidak boleh
bekerja sendirian dalam mendidik dan mengasuh anak. Justru yang harus dilakukan
adalah melibatkan keluarga atau orang tua, berbagai kelompok yang ada di
tengah- tengah masyarakat, dan media.
SMP Negeri
6 Tejakula merupakan salah satu Sekolah Menengah
Pertama ( SMP ) milik pemerintah yang berlokasi di Jln. BD. Panjingan
Desa Les, Kecamatan Tejakula . Sekolah ini berdiri sejak tahun 2016 yang awalnya bernama SMP Negeri Satu Atap 1
Tejakula ,berdasarkan Keputusan Bupati Buleleng Nomor 420/591/HK/2016. Kemudian
seiring berjalannya waktu pada tanggal
11 Desember 2020 berdasarkan Keputusan Bupati Buleleng Nomor 420/663/HK/2020
sekolah ini berubah nama menjadi SMP Negeri 6 Tejakula. .Berikut ini ditampilkan
data yang menunjukkan profil lebih lengkap dari SMP Negeri 6 Tejakula..
A. Identitas Sekolah |
||
Nama Sekolah |
: SMP NEGERI 6 TEJAKULA |
|
NPSN / NSS |
: 69946171/- |
|
Jenjang Pendidikan |
: SMP |
|
Status Sekolah |
: Negeri |
|
B. Lokasi Sekolah |
||
Alamat |
: Jln. BD. Panjingan |
|
RT/RW |
: -/
- |
|
Desa/Kelurahan |
: Les |
|
Kode pos |
: 81173 |
|
Kecamatan |
: Tejakula |
|
Kabupaten/Kota |
: Buleleng |
|
Provinsi |
: Bali |
|
C. Data Pelengkap Sekolah |
||
Status Kepemilikan |
: Pemerintah Daerah |
|
SK Izin Operasional |
: Keputusan Bupati Buleleng Nomor
420/663/2020 |
|
Tgl SK Izin Operasional |
: 11 Desember 2020 |
|
SK Akreditasi |
: Keputusan Ketua BAN Nomor 199/BAN-PDM/SK/2023 |
|
Tgl SK Akreditasi |
: 12 Desember 2023 |
|
Luas Tanah |
: 6700 m2 |
|
Status Tanah |
: SHM |
|
|
||
D. Kontak Sekolah |
||
Nomor Telepon |
: - |
|
Email |
: smpnegeri6tejakula@gmail.com |
|
E. Data Periodik |
||
Daya Listrik |
: 2200 |
|
Akses Internet |
: IndiHome |
|
Nilai Akreditasi |
: C ( 71 ) |
|
Waktu Penyelenggaraan |
: 2023 |
|
Sumber Listrik |
: PLN |
Baca Juga: Cara Download Video Viral
F. Jumlah Siswa Dalam 3 (Tiga) Tahun Terakhir
No |
Kelas |
Jumlah Siswa |
||
2022 – 2023 |
2023– 2024 |
2024 - 2025 |
||
1 |
VII |
105 |
115 |
104 |
2 |
VIII |
93 |
105 |
115 |
3 |
IX |
105 |
93 |
105 |
Jumlah |
303 |
313 |
324 |
G. Data Pendidik
I. Jumlah Rombongan
Belajar
Kelas
VII : 4 Rombongan Belajar
Kelas
VIII : 4 Rombongan Belajar
Kelas
IX : 3 Rombongan Belajar
J. Data Prasarana Sesuai Data DAPODIK
K. Data Kelulusan Siswa
L. Data Prestasi Siswa Tahun 2023 sd 2025
Harap menunggu hingga waktu pengumuman resmi dimulai...