Konflik Iran vs Israel: Akar Penyebab dan Dampaknya di Timur Tengah

Konflik antara Iran dan Israel telah menjadi salah satu ketegangan paling memanas di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Serangan rudal dan drone Iran ke Israel pada April 2024 menjadi puncak dari ketegangan yang telah berlangsung puluhan tahun. Lalu, apa sebenarnya yang memicu Iran untuk menyerang Israel? Artikel ini akan mengupas akar konflik, penyebab serangan terbaru, serta implikasinya bagi stabilitas regional. 

Akar Konflik Iran vs Israel

Hubungan Iran dan Israel tidak selalu bermusuhan. Sebelum Revolusi Islam 1979, kedua negara bahkan menjalin kerja sama di bawah pemerintahan Shah Iran. Namun, setelah revolusi, Iran mengadopsi kebijakan anti-Israel, mendukung kelompok seperti Hamas dan Hezbollah, serta kerap menyebut Israel sebagai "rezim Zionis ilegal". 

Beberapa faktor utama yang memicu permusuhan antara kedua negara: 

1. Ideologi dan Kebijakan Luar Negeri Iran

   - Pemerintah Iran, terutama di bawah kepemimpinan Ayatollah, melihat Israel sebagai ancaman bagi dunia Islam dan mendukung perjuangan Palestina. 

   - Iran juga menentang normalisasi hubungan negara-negara Arab dengan Israel. 

2. Dukungan Iran kepada Kelompok Bersenjata Anti-Israel

   - Iran memberikan dana, senjata, dan pelatihan kepada Hamas (Gaza), Hezbollah (Lebanon), dan milisi Syiah di Suriah dan Irak. 

   - Israel melihat hal ini sebagai ancaman eksistensial dan kerap menyerang target Iran di Suriah atau Lebanon. 

3. Program Nuklir Iran 

   - Israel menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir, sementara Tehran bersikeras program nuklirnya hanya untuk energi. 

   - Israel telah melakukan serangan sabotase terhadap fasilitas nuklir Iran, seperti pembunuhan ilmuwan nuklir dan serangan siber.  


Penyebab Langsung Serangan Iran ke Israel (2024)

Pada April 2024, Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone ke Israel sebagai balasan atas serangan Israel ke kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan beberapa komandan Garda Revolusi (IRGC). 

- Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus (1 April 2024) 

  Israel diduga mengebom gedung konsuler Iran di Suriah, menewaskan tujuh perwira IRGC, termasuk dua jenderal. Iran menganggap ini sebagai pelanggaran kedaulatan dan berjanji membalas. 

- Balasan Iran: Serangan Rudal dan Drone Pertama Langsung dari Iran 

  Pada 13 April 2024, Iran melancarkan serangan besar-besaran ke Israel, yang sebagian besar ditangkis oleh sistem pertahanan Israel dan dukungan AS. Ini adalah serangan langsung pertama Iran dari wilayahnya sendiri, bukan melalui proxy. 

Dampak dan Masa Depan Konflik

1. Eskalasi yang Lebih Besar?

   - Serangan ini meningkatkan ketakutan akan perang terbuka antara Iran dan Israel, yang bisa melibatkan AS dan sekutu Arab. 

   - Namun, kedua pihak sejauh ini menghindari konflik langsung yang lebih luas. 

2. Pengaruh terhadap Palestina dan Negara Arab 

   - Kelompok seperti Hamas dan Hezbollah mungkin mendapat dukungan lebih dari Iran. 

   - Negara-negara Arab seperti Arab Saudi dan UEA berada di posisi sulit, karena mereka tidak ingin konflik melebar. 

3. Peran AS dan Dunia Internasional 

   - AS dan Eropa menekan Israel untuk tidak membalas secara besar-besaran, sambil memperketat sanksi terhadap Iran.  


Kesimpulan

Konflik Iran-Israel bukan hanya soal balas dendam, tetapi juga perebutan pengaruh di Timur Tengah. Serangan Iran ke Israel adalah puncak dari ketegangan yang dipicu oleh perang proxy, program nuklir, dan dukungan milisi. Jika tidak ada upaya de-eskalasi, kawasan ini bisa terjebak dalam lingkaran kekerasan yang lebih berbahaya. 

Apa pendapat Anda? Bagaimana seharusnya dunia menanggapi konflik ini? Silakan tinggalkan komentar di bawah!  

0 $type={blogger}:

Posting Komentar